BENOWO BERDUKA, "Anakku Sayang Ambil Saja Aku Ya Allah" Jerit Ibu Korban Kecelakaan Maut di Tol Sumo - Baca--dulu

BENOWO BERDUKA, "Anakku Sayang Ambil Saja Aku Ya Allah" Jerit Ibu Korban Kecelakaan Maut di Tol Sumo

BENOWO BERDUKA, "Anakku Sayang Ambil Saja Aku Ya Allah" Jerit Ibu Korban Kecelakaan Maut di Tol Sumo


Benowo Berduka, "Anakku Sayang Ambil Saja Aku Ya Allah" jeritan ibu korban kecelakaan maut di Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo). Foto Kiri : kondisi bus pariwisata ringsek setelah menabrak tiang reklame. Foto kanan : suasana pemakaman korban kecelakaan maut di TPU Benowo.

SURYA.co.id | SURABAYA - Duka mendalam dirasakan oleh warga Benowo Krajan Surabaya setelah 14 anggota kampung itu meninggal dunia akibat kecelakaan maut di Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo), Senin (16/5/2022).

Ya, salah satu ibu dari korban menangis histeris ketika datang dari Gresik ke Surabaya untuk memastikan kabar anaknya tersebut.

Perempuan itu adalah ibunda Andik Suyanto. Andik merupakan salah satu korban kecelakaan maut dan meninggal dunia.

Bukan hanya Andik, istrinya, Nita Ning Agustin juga meninggal dunia.

Jenazah pasangan suami istri ini pertamakali datang di kampung Benowo Krajan.

Teriakan histeris datang dari ibunda Andik.

"Anakku sayang, ambil saja aku ya Allah. Aku sudah mati," jerit ibunda Andik seraya tak kuat menerima kenyataan pahit.

Tangisan tak hanya datang dari ibunda Andik. Ibunda Nita Ning Agiustin juga merasakan hal yang sama.

Bahkan, mata sembab terlihat dari wajah perempuan bernama Mujiana itu.

WajDi bagian wajahnya mengalami lebam.

Jenazah pasangan suami istri itu pun harus terpisah.

Pihak keluarga Andik dimakamkan di Kedamean, Gresik.

Hal itu keinginan dari pihak keluarganya.

Sementara Nita Ning Agustin dimakamkan di TPU Benowo.

Derita tak hanya dirasakan oleh keluarga Andik dan Mujiana saja.

Rupanya, ada satu korban yang kehilangan ayah, ibu dan adiknya.

Korban itu bernama Stella.

Kini, Stella hidup sebatangkara.

Belum diketahui, dengan siapa nanti dia menjalani hidup ke depannya.

Joko Muslim (51) paman salah satu korban bernama Sony Suprayitno mengatakan jika dari keluarga keponakannya hanya tersisa satu orang yang masih hidup dan dirawat intensif di RSUD Dr Wahidin Sudirohusodo Mojokerto.

"Bawa lima orang piknik. Empat meninggal dunia, satu dirawat di Rumah Sakit," kata Joko Muslim.

Joko mengatakan jika saat itu tidak ada firasat keluarga akan kejadian nahas itu.

Namun, Joko ingat betul, terkahir bertemu dengan keponakannya sekeluarga saat lebaran Idul Fitri.

"Saat itu kumpul semua. Bercanda. Tidak ada firasat aneh-aneh," kata Joko.

Kerabat Sony, Benni juga menceritakan hal lain dari kejadian itu.

Stella anak pertama dari pasangan Sony dan Titis itu berhasil selamat dari kecelakaan maut itu.

"Sekitar pukul 9 Stella telepon saya. Mengabarkan kalau dia selamat, kakinya patah tulang dan dirawar," kata Benni.

Saat itu, Stella mengaku sudah tahu kondisi orang tua dan adiknya dalam kondisi meninggal dunia.

"Dia bilang kalau orang tua dan adiknya meninggal dunia," tandasnya.

Empat keluarga Sony Suprayitno dimakamkan dalam satu liang lahat selepas shalat Maghrib di TPU Benowo Surabaya.

Kampung tahlilan

Sebelumnya, Didik Karyono, Ketua RW 001 Kelurahan Benowo Surabaya menyebut ada tahlinan satu kampung di Kupang Krajan III malam kemarin.

"InsyaAllah nanti akan ada tahlilan satu kampung di Benowo Krajan III, sebagian ada di gang II," sebutnya.

Jenazah yang datang pertama kali adalah pasangan suami istri, Nita Ning Agustin dan Andik Suyanto.

Kedatangan korban pertama itu disambut tangisan histeris keluarga, termasuk ibu dari Andik Suyanto yang jauh-jauh datang dari Gresik guna memastikan kabar duka yang diterima.

Gelombang kedatangan korban kemudian berdatangan menggunakan ambulance.

Sekitar pukul 15.20 WIB, korban selamat, Mujiana yang juga ibu dari korban Nita Agustin datang tiba di rumah dengan luka lebam di wajahnya.

Disusul kemudian oleh dua belas ambulance yang membawa korban masing-masing, Titis Hermi, Sony Suprayitno, Steven Arthur, Stevani Grasio, Dedi Purnomo, Asminah, Fitasari, Ainur Rofik, Cholifah, Maftukah, Diany Astrela dan Gibran.

Keempatbelas korban meninggal dunia tuntas dikebumikan pada Senin (16/5/2022) sekitar pukul 19.00 WIB.

Fakta-fakta olah TKP

Berikut fakta terbaru dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kecelakaan bus di Tol Surabaya-Mojokerto, Senin (16/5/2022) kemarin.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah bus pariwisata mengalami kecelakan di jalur A KM 712+400 jalan Tol Surabaya-Mojokerto, Dusun Sukodono, Desa Canggu, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.

Kecelakaan tersebut merenggut 14 korban jiwa dan 19 orang luka-luka.

Saat ini, pihak Korlantas Mabes Polri dan Tim TAA (Traffic Accident Analysis) Ditlantas Polda Jatim melakukan olah TKP untuk mencari kembali bukti tambahan.

Berikut sejumlah fakta yang dirangkum Surya.co.id dari data di lapangan.

1. Pantauan dilakukan dengan tim gabungan

Berdasarkan pantauan di lokasi dalam olah TKP tersebut melibatkan tim gabungan meliputi Satlantas Polres Mojokerto, Dinas Perhubungan Provinsi Jatim dan Jasamarga selaku pengelola Tol Sumo.

Tim TAA melakukan Olah TKP di lokasi kejadian kecelakaan sekitar pukul 07.47 WIB hingga pukul 08.20 WIB.

Mereka menggunakan metode Traffic Accident Analysis dengan alat teknologi 3D Laser Scanner menggunakan alat Leica dilengkapi kamera 350 derajat yang digunakan untuk Scene kendaraan yang terlibat kecelakaan tunggal tersebut.

Ini digunakan untuk memastikan kronologi penyebab terjadinya kecelakaan menonjol yang korban-nya lebih dari lima orang yakni menganalisa mulai kontak fisik antara kendaraan bus hingga menyentuh tiang besi VMS (Variable Message Sign) disisi kiri jalan tol.

Nantinya, hasil olah TKP menggunakan alat tersebut akan dipakai untuk bahan gambar visual terkait kronologi kejadian kecelakaan.

Kasi Pullahjianta Subditlaka Ditgakkum Korlantas Polri, AKBP Hendra Wahyudi,SE, M.MTr menjelaskan pihaknya melakukan olah TKP dengan Tim TAA Ditlantas Polda Jatim di lokasi kejadian kecelakaan bus jalan Tol Surabaya-Mojokerto.

"Kami melakukan Olah TKP terkait kecelakaan bus di jalan tol (Sumo) untuk mencari bukti tambahan guna kepentingan penyelidikan Polda Jatim. Kami Tim TAA memberikan gambaran sebelum, sesaat dan sesudah kecelakaan," jelasnya di lokasi, Selasa (17/5/2022).

Data otentik dari analisa dari lokasi kejadian akan diinput melalui software program Traffic Accident Analysis untuk merekontruksi setiap detik adegan dalam gambar visual berbasis video animasi.

Software TAA akan menganalisa mulai arah tabrakan, kecepatan kendaraan, hingga dapat mengukur secara akurat kecepatan tabrakan yang diduga kurang lebih sekitar 100 kilometer per/jam.

2. Hasil dari olah TKP

Hasil gambar visual animasi terkait kronologi kecelakaan ini bukan untuk dipublikasikan melainkan untuk membantu penyidik mengungkap penyebab kecelakaan saat di persidangan.

"Ada tiga titik olah TKP menggunakan alat 3D Scanner mulai dari 100 meter sebelum terjadi kecelakaan, titik lokasi tabrakan dan sesudah kecelakaan, ucap AKBP Hendra.

Dari pantauan di lokasi terlihat bekas roda kiri kendaraan bus yang menggilas rumput disisi kiri bahu jalan tol.

Namun tidak terlihat bekas pengereman hingga di lokasi tabrakan yang jaraknya dengan Guardrail 60 meter dari tiang VMS.

Hendra menyebut pihaknya akan memastikan terkait dugaan kendaraan bus tidak sempat melakukan pengereman hingga kecelakaan.

"Kami akan cek kembali pada sopir dan saksi-saksi yang ada di dalam kendaraan bus tersebut," ungkapnya.

Dia menambahkan pihaknya akan menyampaikan sejumlah temuan baru menunggu hasil analisis terkait penyebab kecelakaan.

Ada goresan di Guardrail bekas bodi bus sebelum menghantam tiang besi VMS jalan tol Sumo.

"Iya betul, tadi sudah kami ambil gambar dengan alat 3D Scanner dan akan kami padukan dengan bukti-bukti lain untuk memastikan jika itu goresan Guardrail dari kendaraan bus," pungkasnya.

Sementara itu, dari pihak keluarga korban kecelakaan bus pariwisata tersebut tengah berduka.

Hingga Senin (16/5/2022) malam, 14 korban meninggal dunia telah dimakamkan di tempat asalnya masing-masing.

Tangisan haru mewarnai pemakaman yang digelar di sejumlah tempat di Surabaya dan Gresik.

Untuk diketahui, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim telah mengidentifikasi seluruh korban kecelakaan bus yang meninggal.

Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Rofiq Ripto Himawan menjelaskan jumlah total korban kecelakaan yang meninggal sudah terindentifikasi.

"Identifikasi dari Tim DVI Polda Jatim total korban kecelakaan yang meninggal 14 orang dan 19 orang luka-luka," jelasnya saat ditemui di RSUD Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto, Senin (16/5).

Rofiq menjelaskan jumlah penumpang bus sebanyak 31 orang ditambah satu sopir utama dan satu supir cadangan.

"Jadi total seluruh yang yang ada di bus 33 orang yaitu 31 penumpang, dua Driver utama dan cadangan," ungkapnya.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel